Kesalahan Yang Sangat Fatal Mengoperasikan Komputer untuk Pemula
Jika komputer yang Anda miliki tidak “awet muda”
(cepat rusak, mudah hang, dan tidak stabil) mungkin saja hal tersebut terjadi
karena penggunaan yang sembarangan dan serba tidak hati-hati. Seorang pengguna
awam mungkin akan lebih rentan menggunakan komputer secara ‘asal’ yang
mengakibatkan komputer menjadi cepat aus dan data-data di dalam komputer itu
mudah rusak. Jika Anda termasuk orang awam—atau sedang belajar menggunakan
komputer—akan lebih ideal jika Anda berhati-hati. Apa saja kesalahan-kesalahan
yang mungkin akan Anda lakukan saat mengoperasikan komputer?
1. Mematikan Komputer Langsung Lewat
Tombol On/Off
Jangan mematikan komputer dengan cara paksa, seperti
mencabut saklar listrik atau menonaktifkan komputer lewat tombol power.
Mematikan komputer secara paksa akan mengakibatkan banyak resiko, misalnya:
– File yang Anda buat—misalnya file dokumen—tidak
tersimpan secara sempurna sehingga rusak ketika dibuka kembali.
– Ada banyak file yang akhirnya tidak bisa dihubungkan
dengan aplikasi pembuatnya sehingga file-file itu – tidak bisa dibuka kembali.
– Munculnya bad sector pada hard disk.
– Kegagalan MS Windows dalam menyimpan konfigurasi
sistem sehingga MS Windows menjadi gampang bermasalah.
Dan banyak lagi.
Oleh karena itu, matikan komputer dengan cara yang
benar, yaitu memakai tombol Turn Off yang ada di Windows.
2. Antivirus Tidak Terpasang
Di jaman serba internet saat ini, janganlah berani
untuk tidak memasang antivirus. Virus menyebar lewat internet dan pertukaran
data. Jika Anda rajin berinternet, maka potensi komputer Anda diserang virus
sangatlah tinggi. Oleh karena itu, janganlah lupa untuk memasang antivirus.
Mengapa seseorang tidak memasang antivirus di komputer
mereka? Ada beberapa alasan. Yang pertama, tidak tahu bahwa antivirus itu
penting. Kedua, merasa bahwa antivirus justru akan memperberat proses kerja
komputer. Yang ketiga, tidak punya uang untuk membeli antivirus. Padahal, ada
beberapa antivirus yang didistribusikan secara gratis. AVG 2011 misalnya,
menawarkan versi Free Edition. Kehandalannya tidak diragukan lagi.
Jadi, karena ada antivirus gratisan, maka jangan lupa
untuk memasang antivirus ke dalam komputer Anda. Jika tidak, data Anda—yang
merepresentasikan kerja keras Anda selama ini—beresiko hilang dalam sekejap
karena serbuan virus.
3. Sering Tak Sengaja Menghapus File
File bisa hilang karena banyak faktor. Salah satunya
adalah kerusakan alat penyimpan file itu. Misalnya, hard disk di dalam komputer
rusak atau USB Flash Disk yang kita miliki terendam air.
Tapi, file juga bisa hilang akibat kesalahan kita
sendiri. Misalnya saja, secara tak sengaja kita menghapus file tertentu,
padahal target penghapusan harusnya file yang lain.
Apabila Anda menghapus file secara tidak sengaja,
lakukan prosedur di bawah ini untuk mengembalikan file itu:
– Berhentilah bekerja dan jangan simpan file lain
apapun ke dalam hard disk, memory card, atau media penyimpanan lainnya dimana
file yang terhapus berada. Menyimpan file baru hanya akan membuat file yang
terhapus menjadi sulit dikembalikan lagi.
– Gunakan software file recovery tool untuk mengembalikan
file yang hilang.
4. Jarang Meng-Update Windows
Apakah Anda menggunakan MS Windows? Kalau begitu,
rajin-rajinlah meng-update Windows Anda agar komputer Anda menjadi lebih
stabil. Jika Anda jarang meng-update Windows, maka beragam potensi yang
berbahaya akan muncul. Misalnya saja, komputer Anda menjadi lebih rentan virus
dan serangan hacker. Anda pun akan kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi lain
yang membutuhkan Windows yang sudah di-update. Sebagai contoh, kalau Anda
menggunakan MS Office 2007, maka Windows XP yang Anda miliki harus mengandung
service pack versi 2.
Kalau Anda memiliki koneksi internet, proses update
Windows akan terasa jauh lebih mudah. Anda bisa membuat agar Windows mengecek
fitur-fitur terbaru secara online dan jika sistem ini menemukannya, maka
Windows akan diperbarui secara otomatis tanpa memaksa Anda untuk membelinya.
5. Ceroboh Memasukkan Password
Di dunia ini ada aplikasi unik yang disebut dengan
nama Keylogger. Memang, aplikasi ini adalah aplikasi ‘abu-abu’. Artinya, bisa
digunakan untuk hal yang buruk, tapi bisa juga dipakai untuk motif yang
positif.
Pada prinsipnya, keylogger adalah aplikasi yang
digunakan untuk merekam apapun yang Anda ketikkan di papan keyboard. Jadi,
kalau Anda mengetik sesuatu, aplikasi ini akan merekamnya dan melaporkannya
kepada si pemasang. Keylogger sendiri adalah aplikasi yang ‘ditanamkan’ di
sebuah komputer dan bekerja secara background. Artinya, sebagai orang awam Anda
tidak akan tahu kalau komputer itu dipasangi keylogger.
Kalau komputer itu sudah dipasangi keylogger, maka
password yang Anda ketik juga bisa direkam oleh aplikasi ini. Selanjutnya, si
pemasang keylogger akan membuka aplikasi ini dan melihat teks apa saja yang
Anda ketik. Kalau mereka mampu membaca username dan password milik Anda, maka
Anda patut waspada.
6. Menyimpan Password di Situs Pribadi
Pada bab sebelumnya, Anda belajar membuat password
yang kompleks. Password semacam itu memang sulit ditebak orang lain. Namun
bukan berarti password yang kompleks tidak menyimpan masalah baru. Bisa jadi,
Anda sendiri yang lupa password tersebut. Kalau sudah begini, Anda pun akan
merasa kerepotan.
Umumnya, kita mencatatkan password di suatu tempat.
Kalau Anda punya komputer pribadi atau laptop, Anda bisa menyimpannya dalam
bentuk file. Tapi berhati-hatilah saat menyimpan password di komputer pribadi.
Kalau Anda tidak menguncinya, bisa jadi orang lain yang menggunakan komputer
itu menemukan file tempat Anda menulis password.
7. Mencabut USB Flash Disk Sembarangan
Mengapa memasukkan USB Flash Disk lebih mudah
dibanding mencabutnya? Itu karena saat memasukkan USB Flash Disk, Anda ingin
memulai proses transfer data dari dan ke komputer Anda. Tidak ada masalah
apapun jika Anda memasukkan USB Flash Disk. Masalahnya sekarang, saat Anda
ingin mencabutnya, bisa jadi sistem komputer masih bekerja terhadap USB Flash
Disk itu. Misalnya saja, data-data yang ingin Anda kopi masih ditransfer. Atau,
file yang ada di USB Flash Disk sedang terbuka dan aktif.
Jika dalam kondisi seperti itu—file masih dikopi atau
file masih dipakai bekerja—USB Flash Disk sudah Anda cabut, maka file-file itu
akan corrupt. Istilah ini mengacu pada sebuah keadaan dimana file menjadi rusak
karena tidak sempurna saat dikopi atau disimpan.
Oleh karena cabutlah USB Flash Disk secara aman.
Apabila sistem komputer Anda masih melakukan transfer data, Windows akan
memberi Anda peringatan dan USB Flash Disk tidak bisa dicabut secara aman.
8. Tidak Memasang Screen Saver
Kalau Anda masih menggunakan monitor tabung (CRT) atau
malah membeli monitor komputer berjenis plasma, maka sebaiknya Anda memasang
screen saver di komputer Anda terlebih jika Anda sering meninggalkan komputer
berlama-lama dalam keadaan hidup. Mengapa? Salah satu kekurangan monitor tabung
dan monitor plasma ada pada layarnya yang mudah memicu terjadinya efek
“Burn-In” jika dibiarkan menyala terlalu lama saat menampilkan gambar yang
statis (tidak bergerak). Repotnya, saat kita bekerja menggunakan komputer,
gambar yang ada di layar monitor cenderung berbentuk gambar statis (misalnya
menampilkan wallpaper Windows tanpa bergerak sama sekali). Jika ditinggal
terlalu lama, maka akan muncul efek “Burn In” di atas.
Apa itu efek “Burn In”? Efek ini tidak Anda temukan di
monitor berjenis LCD. Sebagian besar monitor yang beredar di pasaran memang
berjenis LCD sehingga screen saver bukanlah prioritas utama saat menggunakan
komputer. Namun jika Anda menggunakan monitor tabung atau plasma, maka efek
“Burn In” ini perlu untuk dikenal walaupun hanya sekilas. Pada dasarnya, efek
ini akan menimbulkan jejak gambar di layar monitor saat monitor itu dimatikan
atau menampilkan gambar yang gelap. Jadi semacam bayangan dari gambar
sebelumnya yang menempel di layar monitor. Hal ini terjadi karena fosfor yang
ada di layar monitor menerima warna yang sama terus menerus hingga ketika layar
itu menampilkan gambar yang berbeda, efek gambar sebelumnya akan tetap muncul.
9. Jarang Melakukan Defragmentasi
Ketika ada data yang ditulis di atas piringan hard
disk, data-data itu diletakkan secara berurutan. Bayangkanlah kalau Anda
meletakkan tabung-tabung LPG satu demi satu secara berurutan. Namun demikian
dalam prosesnya, Anda melakukan tindakan-tindakan terhadap file-file itu.
Misalnya saja, Anda menghapus salah satu file sehingga tempat dimana file itu
berada menjadi kosong. Bayangkan jika seorang konsumen ini membeli tabung LPG
dan ia ingin membeli tabung yang ada di tengah, bukan yang ada di urutan
pertama. Otomatis, tempat dimana tabung tengah itu berada menjadi kosong.
Selanjutnya, jika Anda menyimpan file baru ke dalam
hard disk, file itu bisa saja diletakkan di tempat yang ditinggalkan file
pertama. Begitu seterusnya sehingga urut-urutan file di dalam hard disk menjadi
tidak teratur lagi. Sama seperti kalau Anda meletakkan galon air mineral di
tempat tabung LPG yang sudah laku dijual tadi. Akhirnya, tabung LPG dan air
mineral diletakkan bersama-sama sehingga terkesan tidak rapi.
Kalau sudah begini, file-file yang ada di dalam hard
disk tidak lagi teratur, tidak lagi berurutan, dan tampak kacau. Walaupun tidak
membahayakan file-file itu, namun proses pembacaan data pada hard disk menjadi
lebih lama karena file-file yang dulunya teratur, sekarang dipisah-pisahkan
oleh file-file lain.
Di sinilah kita perlu melakukan proses defragmentasi,
yaitu proses menyatukan file-file yang terpisah (terfragmentasi) agar menjadi
lebih rapi.
10. Tidak Membeli UPS
UPS memang jarang dimiliki oleh pengguna awam dalam
bidang komputer. Namun jika Anda tidak memilikinya, akan ada resiko yang cukup
berat menanti Anda:
1. Jika Anda sedang bekerja dan tiba-tiba mati lampu,
maka pekerjaan Anda akan hilang dalam sekejap, terlebih jika Anda tidak pernah
menyimpan pekerjaan itu secara rutin.
2. Kalau Anda sempat menyimpannya, bisa jadi file itu
rusak karena ada pemadaman yang tiba-tiba.
3. Sistem Windows Anda menjadi tidak stabil karena
file-file konfigurasi yang harusnya disimpan dalam sistem menjadi tidak
tersimpan sempurna.
4. Hard disk pun mudah bermasalah karena pemadaman
listrik yang begitu tiba-tiba itu. Akan sering muncul bad sector dalam hard
disk.
Oleh karena itu, pertimbangkanlah pembelian UPS ketika
Anda menggunakan komputer. Tidak hanya membantu Anda menyelamatkan data saat
terjadi pemadaman listrik, tetapi juga melindungi file-file dan perangkat keras
yang ada di dalam komputer ketika terjadi pemutusan listrik tiba-tiba.
11.
Menyimpan Gambar Pribadi di Folder yang Tidak Terproteksi
Umumnya,
kita akan menyimpan data-data penting, termasuk gambar pribadi, di sebuah
folder khusus. Secara default, folder apapun yang ada di komputer kita—selama
menggunakan MS Windows—dalam keadaan tidak terproteksi. Itu artinya, orang lain
bisa membuka folder itu dan membuka dokumen-dokumen yang ada di dalamnya.
Lantas?
Kalau sudah begini, dokumen serta gambar itu pun bisa dikopi secara mudah
menggunakan USB Flash Disk atau tool lain yang akhir-akhir ini semakin banyak
dijumpai (hard disk portable, misalnya).
Untuk
mencegah pencurian data dan gambar terjadi, Anda harus melakukan proteksi.
Berikut dua cara yang paling umum dilakukan:
· Anda
membuat folder di suatu tempat yang umumnya tidak dipikirkan oleh orang lain.
Misalnya, Anda membuat folder di C:WindowsSystem32SysDokumen. Kalau Anda
membuat folder di tempat yang tidak umum seperti itu, orang lain pun akan sulit
menemukan dokumen-dokumen pribadi Anda.
· Anda
membuat folder dan dengan menggunakan software khusus, Anda kunci folder itu.
Tanpa kata kunci yang tepat, tidak ada orang yang bisa mengetahui atau membuka
folder itu.
12. Icon di Desktop yang
Terlalu Banyak
Seperti
kita tahu, kita bisa memasang ikon di dalam desktop. Dengan begitu, di atas
wallpaper Windows, kita bisa meletakkan ikon yang mengarahkan kita kepada
software atau dokumen. Ada kelebihannya mengapa kita meletakkan ikon di dalam
desktop. Salah satunya adalah, software atau dokumen itu menjadi lebih mudah
dicari dan diakses. Kalau kita meletakkan dokumen di folder yang sulit dicari,
maka produktivitas pun menjadi turun. Beda kalau kita letakkan dokumen itu di
desktop dalam wujud ikon.
Namun,
meletakkan banyak sekali ikon di dalam desktop tentu juga bukan kebiasaan yang
baik. Walaupun tidak membuat sistem komputer menjadi kacau atau mengakibatkan
hilangnya dokumen yang Anda miliki, meletakkan terlalu banyak ikon di desktop
akan membuat komputer Anda menjadi tampak ‘kotor’. Kalau sudah begini, Anda pun
bisa menjadi malas bekerja. Oleh karena itu, bersihkan desktop dari ikon-ikon
yang terlalu banyak sebisa mungkin.
13. Membuat Password yang
Gampang Ditebak
Situs Whatsmypass.com merilis 500 password yang sangat lazim dibuat
oleh orang ketika mereka berurusan dengan sebuah situs atau dokumen
terproteksi. Beberapa password yang sangat sering dibuat antara lain, “12345”,
“12345678”, “password”, “chris”, “696969”, “abc123”, dan “sexy”.
Harusnya,
password sulit untuk ditebak. Oleh karena itu, jika Anda punya password yang
sangat lazim seperti di atas, maka tidak mengherankan kalau situs atau dokumen
Anda menjadi mudah dibobol. Umumnya, dengan alasan lebih mudah diingat, para
pengguna situs membuat password yang sangat dekat dengan diri mereka. Misalnya
saja tanggal ulang tahun, nomor telepon rumah, nama binatang piaraan, tempat
dimana orang itu dilahirkan, dan data-data lainnya. Hal ini akan membuat
password Anda mudah sekali ditebak, dan akibatnya, situs Anda menjadi gampang
dijebol.
14. Tidak Memproteksi USB Flash
Disk
Salah satu
kesalahan fatal yang umum terjadi adalah tidak memproteksi USB Flash Disk. Saat
ini, transfer data paling mudah dan murah antar komputer dilakukan menggunakan USB
Flash Disk. Dengan piranti kecil yang super murah namun berkapasitas besar,
kita bisa mengkopi dokumen dari satu komputer ke komputer lain. Masalahnya
sekarang, ukuran USB Flash Disk yang ekstra kecil itu justru menimbulkan
masalah baru. Misalnya saja, alat tersebut menjadi mudah hilang.
Apabila
USB Flash Disk jatuh di suatu tempat dan rusak karena cuaca atau terlindas
kendaraan bermotor, maka hal tersebut bukan menjadi masalah besar. Yang menjadi
perkara adalah apabila USB Flash Disk itu terjatuh dan diambil oleh orang lain.
Jika ada data penting di dalamnya, misalnya foto-foto pribadi, maka data-data
tersebut bisa disalahgunakan.
15. Sering Menekan Tombol
Restart
Di tiap
casing CPU, pasti akan Anda temukan tombol Restart. Tombol ini berukuran lebih
kecil dan terletak di bawah tombol Power. Walaupun kecil, fungsi tombol ini
sangat dahsyat. Sekali Anda tekan, komputer Anda akan langsung restart (keluar
dari sistem Windows dan booting masuk ke Windows kembali). Umumnya, tombol
restart dipakai jika sistem Windows sangat tidak stabil dan tidak responsif
terhadap apapun yang Anda lakukan.
Walaupun
bisa membantu Anda mengatasi masa-masa genting ketika mengoperasikan Windows,
janganlah sembarangan menekan tombol Restart. Menekan tombol Restart
sembarangan sama beresikonya dengan mematikan komputer tanpa prosedur yang
benar, misalnya dengan langsung mencabut listrik.
16. Membiarkan Windows Tidak
Terproteksi
Semua
versi MS Windows dilengkapi password asalkan Anda mau membuatnya. Namun yang
terjadi, banyak pengguna Windows yang tidak mau mem-proteksi komputer mereka
dengan password sehingga siapapun orangnya bisa memakai komputer itu. Padahal
dengan memberinya password, tidak sembarangan orang bisa masuk ke sistem
Windows. Windows akan dengan segera mencegat orang yang tidak berhak untuk
masuk ke komputer itu jika orang-orang itu tak memiliki hak akses dalam rupa
password.
Password
pada MS Windows mutlak Anda miliki terutama kalau Anda menggunakan laptop.
Dengan begitu, tidak sembarang orang bisa mengoperasikan komputer Anda. Membuat
password di MS Windows sangatlah mudah sehingga kalau Anda ingin aman, buatlah
password sekarang juga.
17. Tidak Mem-Backup Data
Salah satu
kesalahan fatal lainnya yang sering dilakukan oleh para pengguna komputer
adalah tidak mem-back up data. Jika monitor komputer Anda rusak, Anda bisa
segera membelinya yang baru. Apabila prosesor komputer Anda terbakar, Anda bisa
mencarinya yang lain. Tapi jika hard disk Anda hancur, repotlah urusannya.
Sangat sulit untuk mengembalikan data-data yang ada di dalam hard disk itu
lagi. Padahal, data-data itu merupakan representasi hasil kerja keras Anda yang
tentu saja tidak murah.
Oleh
karena itu, jika ada kesempatan, back up data Anda. Gandakan data tersebut dan
simpanlah di tempat lain. Jika hard disk Anda rusak, Anda masih punya
salinannya. Ada banyak cara mem-back up data. Metode yang paling umum adalah
dengan membeli external hard drive dan mengkopi data-data penting ke dalam
perangkat tersebut. Anda juga bisa mengkopi data-data ke dalam CD/DVD. Atau, jika
Anda punya koneksi internet yang perkasa, Anda bisa simpan file-file penting di
internet.
18. Terlalu Memforsir Kerja
Hard Disk
Bisa jadi,
hard disk adalah bagian termahal dalam komputer Anda. Bukan termahal karena
harganya di pasaran, tetapi termahal karena setelah Anda menggunakannya sekian
lama, banyak file-file penting di dalam perangkat keras ini. Begitu pentingnya
file-file itu sehingga jika terhapus karena kerusakan hard disk, nilai
kerugiannya bisa ratusan kali lipat dari harga hard disk baru.
Sama
seperti alat mekanik lainnya, hard disk juga bisa rusak akibat terlalu sering
digunakan. Semakin sering piringan hard disk berputar, semakin rentan pula
terjadi kenaikan suhu pada hard disk itu. Kalau sudah begini, Anda harus
hati-hati. Tingginya suhu pada hard disk berpotensi besar merusak hard disk itu
sendiri. Ibaratnya, Anda sedang membakar hard disk.
19. Terlalu Mempercayai Email
“Dapat Uang”
Siapapun
ingin dapat uang, apalagi jika tidak perlu usaha keras. Oleh karena itulah,
banyak orang menjadi mudah tertipu walaupun modus penipuannya menggunakan
sarana canggih seperti email. Anda pernah dapat email dari seseorang yang ingin
menghibahkan hartanya ke Anda seorang diri? Kalau sudah, Anda tidak sendirian.
Email dari seseorang yang ingin berbagi harta dengan Anda sudah bukan barang
baru lagi. Sejak internet masih berkembang di Indonesia beberapa tahun yang
lalu, email-email seperti itu sangat sering muncul.
Saat ini
pun masih sering muncul. Mengapa? Mungkin saja karena ada orang yang sudah
tertipu dan diprediksi, akan ada lagi yang tertipu. Oleh karena itulah,
berhati-hati terhadap email ‘dapat uang’ seperti itu yang umumnya menimpa orang
awam.
20. Membiarkan Komputer
Dipenuhi File Sampah
Hard disk
Anda penuh? Belum tentu penuhnya hard disk karena Anda rajin menyimpan data
penting. Siapa tahu justru sebaliknya, hard disk Anda penuh karena dipenuhi
oleh file-file sampah yang tak Anda inginkan dan tak Anda sadari. Walaupun
sering kali file-file sampah itu tidak berbahaya, namun jika dibiarkan menumpuk
akan menguras kapasitas hard disk Anda. Jadi kalau hard disk Anda sudah mulai
penuh, saatnya untuk membersihkannya dari file-file sampah.
Membersihkan
file-file sampah tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan software pembersih file
sampah yang banyak ditemukan di pasaran. Jika Anda tak mau mencarinya, gunakan
saja software pembersih yang ada di Windows.
0 komentar